Drone telah menjadi perangkat yang semakin penting dalam konflik bersenjata modern. Mereka memiliki kemampuan untuk memberikan pengintaian, menargetkan, dan bahkan menyerang musuh dari jarak jauh tanpa mengorbankan nyawa tentara sendiri.
Pada saat yang sama, penggunaan drone dalam konflik bersenjata juga menimbulkan beberapa kekhawatiran.
Salah satunya adalah masalah hukum internasional tentang penggunaan drone untuk serangan udara di negara-negara yang tidak terlibat dalam konflik bersenjata, dengan potensi pelanggaran kedaulatan negara tersebut.
Di sisi lain, drone juga dapat menimbulkan masalah etika dalam konflik bersenjata, terutama karena mereka dapat melakukan serangan tanpa ada risiko bagi tentara yang mengendalikan drone tersebut.
Hal ini dapat mengurangi hambatan psikologis untuk melakukan serangan dan meningkatkan risiko terhadap warga sipil yang tidak berdosa.
Keterlibatan drone dalam konflik bersenjata menunjukkan bahwa teknologi dapat memberikan keuntungan taktis yang besar bagi pihak yang menggunakannya, namun juga menimbulkan dampak yang kompleks dan bermasalah. Oleh karena itu, perlu ada regulasi yang ketat dan pengawasan yang cermat dalam penggunaan drone dalam konteks konflik bersenjata.
