Notification

×

Iklan

Iklan

Ketua Umum JWI Ingatkan Pejabat Negara: Jaga Etika, Hindari Korban di Masyarakat

Jumat | 8/29/2025 01:59:00 AM WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-29T08:59:22Z

Jakarta - Ketua Umum Jajaran Wartawan Indonesia (JWI), Ramadhan Djamil, mengingatkan para pejabat negara untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi dengan publik. Menurutnya, etika dan sikap pejabat memiliki peran penting dalam mencegah eskalasi masalah sosial yang berujung pada demonstrasi hingga jatuhnya korban di masyarakat.


“Etika pejabat negara itu harus dijaga. Jangan suka melempar masalah ke rakyat,” ujar Djamil di Jakarta, Jumat (29/8/2025).


Djamil menilai, banyak kasus demonstrasi yang berakhir ricuh dan mempertemukan rakyat dengan aparat kepolisian, dipicu oleh pernyataan pejabat yang dinilai tidak sensitif atau kurang bijak. “Dibenturkan rakyat dan polisi gara-gara etika pejabat tidak bisa dijaga,” katanya.


Dampak Ucapan Pejabat


Menurut Djamil, kata-kata pejabat bukan sekadar pernyataan biasa, tetapi memiliki dampak besar bagi kondisi sosial. Pernyataan yang provokatif atau menyalahkan rakyat, kata dia, dapat memicu kemarahan publik yang berujung pada aksi massa.


“Ironisnya, yang sering jadi korban bukan pejabat yang bicara, tapi masyarakat sipil dan aparat di lapangan,” tutur Djamil.


Perlu Pikir Panjang


Djamil menekankan pentingnya pejabat berpikir matang sebelum menyampaikan pernyataan. Hal itu, menurutnya, bukan hanya soal kesopanan, tetapi juga strategi untuk menjaga stabilitas sosial dan kepercayaan publik.


“Kalau sebelum bicara dipikirkan dulu, pernyataan pejabat bisa menenangkan situasi, bukan malah memperkeruh,” ucapnya.


Ia menambahkan, pejabat negara harus mengedepankan empati, tanggung jawab, dan sikap bijak dalam setiap komunikasi publik. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dapat kembali terbangun.


“Kasihan kan, gara-gara ulah pejabat, justru rakyat yang menjadi korban,” pungkas Djamil.


Fondasi Kepercayaan Publik


JWI menilai, etika bukan sekadar soal citra, melainkan fondasi utama untuk menjaga kehormatan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Djamil berharap, pejabat memahami bahwa jabatan adalah amanah dan setiap ucapan memiliki konsekuensi.


“Sudah saatnya pejabat menginternalisasi etika berkomunikasi agar bangsa ini terhindar dari perpecahan,” ujarnya.



Red. 



×
Berita Terbaru Update