Jakarta – PT Alroyyan Cahaya Mandiri resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) kejuruan sebagai langkah strategis dalam meningkatkan keterampilan dan kesiapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan diberangkatkan ke negara-negara tujuan seperti Eropa dan Jepang.
Penandatanganan MoU tersebut berlangsung di kantor pusat P3MI Alroyyan Cahaya Mandiri, yang berlokasi di Jalan Mujair I No. 45, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Direktur Utama PT Alroyyan Cahaya Mandiri, Judi Panca Nugroho, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap program pemerintah dalam mencetak pekerja migran yang berkualitas dan memiliki daya saing global. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan baru pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang telah membentuk Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).
“Dengan hadirnya KP2MI, kami siap bersinergi untuk memenuhi target penempatan pekerja migran berkualitas ke Eropa dan Jepang. Ini adalah langkah konkret kami dalam mendukung program strategis pemerintah,” ujar Judi.
Judi juga menegaskan bahwa sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, LPK memegang peran penting dalam proses pelatihan dan peningkatan keterampilan calon PMI. Sementara itu, perusahaan penempatan seperti PT Alroyyan Cahaya Mandiri bertanggung jawab dalam membuka akses kerja dan penempatan tenaga kerja ke luar negeri.
“Kami mengajak seluruh LPK untuk menjalin kerja sama yang optimal demi mencetak tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga terlindungi secara hukum dan memiliki kesejahteraan yang layak,” jelasnya.
Langkah strategis ini juga disebut sebagai bentuk kontribusi PT Alroyyan Cahaya Mandiri terhadap target pemerintah yang menargetkan penempatan 450 ribu pekerja migran setiap tahunnya.
Namun, Judi mengakui bahwa realisasi angka tersebut masih menghadapi tantangan, salah satunya adalah belum dibukanya kembali akses penempatan ke wilayah Timur Tengah, khususnya Arab Saudi.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan sinergi antara perusahaan penempatan dan LPK dapat mempercepat tercapainya target tersebut, sekaligus memperkuat posisi PMI Indonesia di kancah internasional.
Reporter. Iim Kaspian