Jakarta — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan kritik tajam terhadap kinerja insan media nasional yang dinilainya kian kurang agresif dalam menjalankan fungsi kontrol sosial. Dalam sebuah agenda diskusi ekonomi di Jakarta, ia menyoroti kecenderungan jurnalis yang menurutnya terlalu pasif dalam menyikapi berbagai isu strategis negara.
Menurut Purbaya, kondisi industri media yang tengah menghadapi tekanan bisnis tidak boleh menjadi alasan melemahnya daya kritis pers. Ia menegaskan bahwa media memiliki peran vital dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas kebijakan publik, terlebih di tengah dinamika ekonomi global yang semakin tidak menentu.
> “Saya melihat banyak jurnalis sekarang terlalu diam. Padahal, dalam kondisi ekonomi seperti ini, kita membutuhkan media yang lebih aktif dan berani bertanya,” ujarnya dalam forum tersebut.
Ia menambahkan, media semestinya tetap memegang teguh fungsi kontrol sekaligus menjadi jembatan informasi bagi masyarakat. Sikap kritis, menurutnya, bukan hanya bagian dari tanggung jawab profesi, tetapi juga kontribusi langsung terhadap stabilitas ekonomi.
Industri Media di Tengah Tekanan
Sejumlah lembaga riset mencatat penurunan pendapatan iklan dan pergeseran pola konsumsi informasi masyarakat telah menekan performa bisnis perusahaan media. Situasi tersebut juga berdampak pada ruang redaksi, mulai dari penyusutan jumlah jurnalis hingga keterbatasan sumber daya liputan.
Kendati begitu, Purbaya menilai bahwa profesionalisme jurnalistik tidak boleh dikompromikan. Ia mendorong peliputan investigatif dan analisis mendalam tetap diperkuat sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas demokrasi.
Peran Strategis Media
Pakar komunikasi publik menilai kritik tersebut menjadi pengingat penting bagi ekosistem pers Indonesia. Media, kata mereka, merupakan salah satu pilar utama demokrasi yang bertugas memastikan kebijakan pemerintah tidak berjalan tanpa pengawasan publik.
Di tengah tantangan ekonomi dan disrupsi teknologi, keberanian serta independensi media dinilai semakin krusial.
Purbaya menutup pernyataannya dengan mengajak insan pers tetap mengedepankan integritas, termasuk ketika berhadapan dengan isu-isu ekonomi sensitif.
(Red)