Mengapa kepangkatan perwira tinggi angkatan laut yang berasal dari korps pelaut bisa mentok bintang 4, korps marinir mentok bintang 3, dan korps hukum; teknik; elektronika; kesehatan; polisi militer; suplai; dan khusus mentok bintang 1 atau 2 saja. .....????
Militer itu cara kerjanya berdasarkan hirarki supaya bisa berfungsi sebagai alat yang bisa diandalkan untuk menyelesaikan misi dan visi sebagaimana diamanatkan oleh Negara.
Karena menyesuaikan dengan pos jabatan yang diemban. Pangkat laksamana (bintang 4) di TNI AL adalah pangkat untuk kepala staf atau panglima TNI apabila dari AL. Dan yang bisa menempati posisi tersebut hanyalah korps utama TNI AL yakni korps pelaut, lebih spesifik lagi mereka yang pernah menjabat komandan kapal satuan pemukul misalnya fregat, korvet, kapal selam dan pernah memimpin armada. Hal ini karena mereka memiliki kecakapan perwira tinggi korps pelaut yang dibutuhkan untuk memimpin dan membina TNI AL. Mereka memiliki pemahaman dan pengalaman dalam gelar operasi laut serta mengintegrasikan operasi permukaan, bawah permukaan, udara dan pendaratan amfibi (combined arms).
Sama halnya dengan marinir, pos jabatan yang bisa diemban mentok di jabatan yang diisi oleh letnan jenderal (bintang 3) misalnya komandan kodiklatal atau inspektorat jenderal di mabes TNI. Kebanyakan perwira marinir menjabat pada pos jabatan bintang 2 misalnya dankorps marinir, atau danpaspampres. Hal ini karena mereka adalah pasukan tempur yang mirip dengan angkatan darat sehingga memiliki kecakapan dan pengalaman dalam bidang operasi tempur khususnya pendaratan amfibi. Serta perwira marinir yang taifib/denjaka memiliki keahlian khusus misalnya anti terorisme, sehingga cocok mengisi jabatan danpaspampres. Intinya pangkat yang diemban suatu korps mengikuti dengan tugas dan jabatan yang sesuai dengan keahlian masing-masing.
Pangkat itu menyesuaikan dengan jabatan, jadi jabatan tertentu memerlukan pangkat tertentu, maksudnya orang yang dipercaya untuk memegang jabatan tertentu diberi pangkat yang sesuai agar bisa menjalankan tugasnya.dengan baik. Karena tidak mungkin kapten diperintah oleh letnan. Kapten mungkin diperintah oleh kapten juga tapi yang lebih senior itupun sementara kapten ini akan naik jadi mayor. Demikian dengan bintang satu dan dua semua menyesuaikan amanat jabatan.
Kenapa mentok karena memang sesuai, misalnya Danjen Akabri (jaman dulu) itu pangkatnya bintang 2 karena membawahi Gubernur Akmil, AAL, AAU, dan Akpol yang pangkatnya bintang 1. Kenapa Danjen Akabri tidak bintang 3? Karena memang struktur organisasi cukup sampai bintang 2 saja, tidak perlu sampai 3.
( Red )