Notification

×

Iklan

Iklan

Tapanuli Selatan Terima Sertifikat Eliminasi Kusta, Filariasis, dan Frambusia

Rabu | 8/20/2025 08:49:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-23T19:22:12Z

Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara resmi menyerahkan sertifikat eliminasi kusta, filariasis limfatik, dan frambusia kepada sejumlah daerah di Indonesia. Penyerahan dilakukan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D., di Ruang Siwabessy, Gedung Sujudi Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025).


Salah satu daerah penerima sertifikat adalah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara. Sertifikat diterima langsung oleh Bupati Tapsel, H. Gus Irawan Pasaribu, didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Tapsel, dr. Emilda Arasanti, M.K.M.


Bupati Gus Irawan menyebut pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh elemen masyarakat.


> “Ini bukan hasil kerja singkat, melainkan buah dari perjalanan panjang. Saya mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan, aparat desa, tokoh masyarakat, dan warga Tapsel yang dengan penuh kesadaran mengikuti program pencegahan. Sertifikat ini saya persembahkan untuk seluruh masyarakat Tapanuli Selatan,” ujar Gus Irawan.


Ia juga menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap filariasis atau penyakit kaki gajah, yang disebabkan cacing nematoda seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Penyakit ini menyerang sistem limfatik dan dapat menyebabkan elephantiasis atau pembesaran ekstrem anggota tubuh.


Plt. Kadis Kesehatan Tapsel, dr. Emilda Arasanti, M.K.M., menjelaskan bahwa keberhasilan eliminasi filariasis dicapai melalui perjalanan panjang sejak kasus pertama ditemukan pada 2008. Pemerintah Tapsel menjalankan program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) filariasis selama lima tahun (2008–2012), dilanjutkan pengobatan tambahan pada 2015–2016.


“Program ini didukung surveilans epidemiologi berlapis serta morbidity management and disability prevention (MMDP) bagi kasus yang sudah ada. Hasil uji survei WHO pada 2014, 2018, dan 2022 menunjukkan nihil kasus, artinya rantai penularan berhasil diputus,” kata Emilda.


Dengan capaian tersebut, Tapanuli Selatan kini menjadi satu dari tujuh daerah di Indonesia yang berhasil keluar dari status endemis filariasis. Enam daerah lainnya yakni Kabupaten Karawang, Kabupaten Nias, Kota Sawahlunto, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Sidenreng Rappang.


Keberhasilan ini menandai langkah maju Indonesia dalam upaya mengeliminasi penyakit menular tropis, sekaligus menjadi motivasi bagi daerah lain untuk memperkuat program pencegahan berbasis masyarakat.


(Prokopim Tapsel)

Reporter. Gusti


×
Berita Terbaru Update