Sukabumi – Tradisi tahunan Seren Taun kembali digelar dengan semarak di Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan adat yang telah memasuki tahun ke-189 ini dipusatkan pada momentum 10 Muharram 1447 H dan berlangsung selama dua hari, yakni 6 dan 7 Juli 2025.
Kepala Desa Girijaya, Dindin Saripudin, menyampaikan rasa syukurnya atas antusiasme luar biasa masyarakat dan tamu undangan dari berbagai daerah yang hadir dalam perayaan tersebut. Ia mengatakan, jumlah pengunjung tahun ini meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya, bahkan sampai membuat panitia kewalahan dalam pengaturan lahan parkir.
> “Alhamdulillah wa syukurillah, tahun ini sangat luar biasa. Lahan parkir yang kami siapkan tidak cukup menampung kendaraan pengunjung. Banyak tamu datang dari berbagai kota seperti Banten, Serang, Jakarta, Bekasi, Depok, Karawang, Subang, hingga Purwakarta,” ujar Dindin.
Tradisi Seren Taun sendiri merupakan bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil bumi serta doa untuk keberkahan di tahun mendatang. Sebelum puncak acara, warga melaksanakan ritual adat "Karamat" dan "Tawasul" sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan wujud doa kepada Allah SWT.
Kepala Desa juga mengapresiasi seluruh panitia, tokoh masyarakat, ormas, serta lembaga desa seperti BPD, LPM, Karang Taruna, RT, dan RW yang telah kompak menyukseskan acara tahunan ini.
> “Kami berterima kasih kepada semua pihak, termasuk rekan-rekan media yang selalu hadir dan mendukung kegiatan ini setiap tahunnya,” tambah Dindin.
Ia juga berharap ke depan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dapat memberikan dukungan lebih besar, mengingat Seren Taun Girijaya merupakan salah satu warisan budaya yang masih lestari dan harus terus dijaga serta dikembangkan.
> “Di wilayah Sukabumi bagian utara, hanya Desa Girijaya yang masih melestarikan tradisi ini secara utuh. Sudah seharusnya ini menjadi perhatian bersama,” tegasnya.
Puncak acara Seren Taun akan digelar pada Senin, 7 Juli 2025, pagi hari, dengan iring-iringan dan prosesi adat yang diperkirakan akan dihadiri ratusan peserta dan tokoh-tokoh daerah.
Red
Editor. Boy
